HUMAS-Upaya pengendalian gratifikasi dilakukan oleh berbagai sektor instansi pemerintahan tak terkecuali di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pengendalian gratifikasi tidak semata-mata dilakukan secara simbolis melainkan penuh motivasi dan spirit anti korupsi sebagai ikhtiar mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Semangat itulah yang mendasari terselenggaranya kegiatan sosialisasi pengendalian gratifikasi pasca dilaunchingnya secara resmi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang oleh rektor. Agenda tersebut dihadiri oleh para pimpinan di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bertempat di Ruang Senat Lt. 4 Gedung Dr. (Hc) Ir. Soekarno.Jumat (12/8)

Pada kesempatan itu, di awal acara, sebelum dimulainya sosialisasi, ketua UPG UIN Maliki Malang, Dr. Khoirul Hidayah, MH memberikan pengantar singkat terkait profil dari Unit baru itu. Perlu diketahui mengenai terbentuknya UPG merupakan amanat dari SK Rektor sekaligus amanat SE MenPanRB Nomor 4 Tahun 2019. Menurut Ibu Irul sapaan akrabnya bahwa makna simbol dari logo UPG yakni unit itu sebagai instrument membangun budaya kerja ikhlas berintegritas, senantiasa bersalaman dengan hati, karena dengan sentuhan hati sebagai sarana untuk selalu bekerja dengan ikhlas. “Pekerjaan yang dilakukan dengan hati akan mewujudkan keikhlasan dan integritas tinggi, ” terangnya.

Lanjut, pada agenda sosialisasinya tidak tanggung-tanggung menghadirkan pemateri yang merupakan Penyidik Utama KPK (2005-2021) yang saat ini menjabat sebagai Satgassus Tipikor Mabes Polri, yakni Dr. H. Harun Al Rasyid, M.H. Dalam materi yang disampaikannya begitu detail mengupas terkait segala hal soal gratifikasi. Mulai dari pengertian gratifikasi, macam-macamnya, kriteria, hingga contoh konkrit dari pengalamannya terdahulu semasa menjabat di KPK. Pada intinya dari semua materi yang disampaikan oleh Harun bahwa ia mendukung penuh dibentuknya UPG di UIN Maliki Malang.. Menurutnya UPG menjadi Unit yang membantu dengan instrument yang ada, secara bersama-sama mencegah sekaigus mengendalikan gratifikasi di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada akhirnya budaya menjunjung tinggi komitmen dan integritas mengakar sebagaimana telah diajarkan baginda Nabi Muhammad Saw ketika menjadi pemimpin negeri, pungkasnya.

sumber: https://uin-malang.ac.id/

(Hardianto)

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *